Monday, 29 August 2016 06:12

KEHAMILAN ANGGUR (KEHAMILAN MOLA HIDATIDOSA)

Oleh dr. Bechty Enggar Rusmaya


Pernah dengar istilah hamil anggur?

Kalau buah anggur tentunya nikmat untuk dikonsumsi. Namun, hamil anggur sangat membahayakan jika dialami.

Istilah awam hamil anggur dalam dunia kedokteran disebut dengan kehamilan mola hidatidosa (molar pregnancy). Terjadi oleh karena abnormalitas perkembangan plasenta/ari ari janin.

Jaringan plasenta terbentuk diawali oleh pertumbuhan jaringan trofoblas yang menginvasi lapisan endometrium rahim. Normalnya jaringan trophoblast akan membentuk jonjot jonjot trofoblas sebagai jembatan antara ibu dan bayi untuk pertukaran nutrisi dan sisa metabolism janin. Pada kehamilan mola hidatidosa, jaringan trofoblas tidak bekembang normal sehingga terbentuk vesikel (gelembung) yang berisi air bergerombol dengan tangkai yang gambarannya menyerupai gerombolan buah anggur.

Kehamilan mola hidatidosa tidak akan berkembang menjadi kehamilan normal. Kehamilan mola hidatidosa dapat dibagi berdasarkan proses perjalanan penyakitnya menjadi dua tipe yaitu

  1. Complete molar pregnancy (kehamilan mola komplit)

Pada tipe kehamilan mola komplit, rahim sepenuhnya terisi jaringan mola. Kehamilan mola tipe ini terjadi jika sel telur dibuahi oleh sel sperma, namun kromosom di dalam inti sel telur tidak aktif, sehingga zygot hanya mengandung kromosom dari sel sperma saja yang selanjutnya akan bermultiplikasi dan membelah diri. Secara normal setiap sel telur dan setiap sel sperma membawa masing masing 22 pasang autosom dan 1 pasang sex kromosom, dengan total masing masing 23 pasang kromosom. Jika terjadi pembuahan maka jumlah akhir kromosom zygot adalah 44 pasang autosom dan 2 pasang sex kromosom atau 46 pasang kromosom. Zygot pada kehamilan mola tipe ini juga mempunyai 46 pasang kromosom, namun semuanya berasal dari sel sperma sehingga disebut androgenesis. Kehamilan mola tipe ini memberikan gambaran riwayat amenorrhea pada pasien, gejala mual muntah yang massif, tingginya titer serum beta hCG dan ukuran tinggi fundus uteri yang lebih besar dibandingkan usia kehamilan. Kehamilan mola tipe ini mempunya resiko menjadi penyakit keganasan trofoblas semisal choriocarcinoma sebesar 15 – 20 %. Pada beberapa pasien juga di temukan adanya gejala hipertiroid oleh karena struktur hormone beta hCG yang menyerupai hormone thyrotrophin (TRH). Hormone TRH ini fungsinya memicu produksi hormone tiroid oleh kelenjar tiroid.

2.                  Partial molar pregnancy (kehamilan mola partial)

Pada tipe kehamilan mola partial, rahim terisi jaringan mola sebagian dan terisi jaringan janin. Kehamilan mola tipe ini terjadi jika satu sel telur dibuahi oleh dua sel sperma.

Secara normal setiap sel telur dan setiap sel sperma membawa masing masing 22 pasang autosom dan 1 pasang sex kromosom, dengan total masing masing 23 pasang kromosom. Jika terjadi pembuahan maka jumlah akhir kromosom zygot adalah 44 pasang autosom dan 2 pasang sex kromosom atau 46 pasang kromosom. Oleh karena satu sel telur dibuahi oleh dua sel sperma maka zygot akan mempunyai 69 pasang kromosom sehingga disebut kehamilan dyspermi. Kehamilan mola tipe ini memberikan gambaran riwayat amenorrhea pada pasien, gejala mual muntah yang masif, tingginya titer serum beta hCG kurang dari 100.000 mIU/ml dan ukuran tinggi fundus uteri yang hamper sesuai dengan usia kehamilan. Kehamilan mola tipe ini mempunya resiko menjadi penyakit keganasan trofoblas semisal choriocarcinoma yang lebih kecil yakni sekitar 1-5% kasus. Pada beberapa pasien juga di temukan adanya gejala hipertiroid oleh karena struktur hormone beta hCG yang menyerupai hormone thyrotrophin (TRH). Hormone TRH ini fungsinya memicu produksi hormone tiroid oleh kelenjar tiroid. Janin pada kehamilan mola parsial cenderung mengalami gangguan pertumbuhan. Seiring dengan semakin tua usia kehamilan mola maka resiko komplikasi berupa preeklampsia dan persalinan premature semakin meningkat.

Beberapa factor resiko yang meningkatkan kecenderungan terjadinya kehamilan mola antara lain

  1. Usia reproduksi yang ekstrim yaitu adoslescent yang terlalu muda dan wanita usia di atas 35 tahun. Dikatakan wanita usia remaja dan usia antara 36 – 40 tahun beresiko dua kali lipat. Sedangkan wanita usia di atas 40 tahun beresiko sepuluh kali lipat.
  2. Riwayat kehamilan mola hodatidosa sebelumnya. Wanita dengan riwayat kehamilan mola komplit beresiko 1,5% untuk mengalami lagi. Wanita dengan riwayat kehamilan mola parsial beresiko 2,7% mengalami kembali. Sedangkan wanita yang mengalami dua kali kehamilan mola resikonya menjadi 23 % mengalami kehamilan mola yang ketiga.

Manajemen tatalaksana kehamilan mola hidatidosa adalah evakuasi buah kehamilan mola hidatidosa. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan serum beta hCG untuk surveilans pasca evakuasi kehamilan mola hidatidosa. Pemeriksaan ini dilatarbelakangi sifat alami sel trophoblast yang invasive sehingga beresiko menjadi keganasan dan ada kemungkinan metastasis di luar rahim. Hormone beta hCG mencerminkan sel trofoblas yang sedang aktif berkembang. Surveilans dilakukan 48 jam pasca evakuasi buah kehamilan mola hidatidosa. Selanjutnya dilakukan setiap minggu sampai serum beta hCG tidak terdeteksi. Pada umumnya, kehamilan mola komplit memerlukan waktu sekitar 9 minggu sedangkan kehamilan mola parsial memerlukan waktu sekitar 7 minggu sampai serum beta hCG tidak terdeteksi. Kemudian pemeriksaan serum beta hCG dilakukan setiap bulan selama enam bulan berturut turut.

Pasca evakuasi buah kehamilan mola hidatidosa dan selama proses surveilans serum beta hCG pasca evakuasi, pasien diharuskan untuk mengikuti program KB. Program KB yang disarankan adalah KB hormonal medroksiprogesteron asetat injeksi. Program KB ditempuh untuk menunda kehamilan karena akan terjadi bias antara beta hCG yang diproduksi oleh sisa jaringan trofoblas pasca evakuasi dan beta hCG yang dihasilkan oleh kehamilan normal yang baru terjadi.

Semoga bermanfaat.

Informasi Kontak

Kategori : Hospital
Address : Jalan Jambangan Kebon Agung No. 8, Jambangan, Jawa Timur 60231, Indonesia.
Phone : +6231 8282350
Humas : Sri Mulyani (085330771600)