( Disampaikan On Air di Suara Muslim Radio Network 93,8 FM , Jumat 15 April 2016 Oleh dr.Hj. Candra Damayanti,SpOG)
Persalinan caesar merupakan salah satu cara persalinan yang menggunakan metode operasi pembedahan dimana proses persalinan ini harus dilakukan apabila sang ibu hamil mengalami kondisi yang tidak memungkinkan untuk melakukan kelahiran normal. Jadi , proses persalinan caesar ini bukanlah sebuah pilihan melainkan suatu proses persalinan yang harus dilakukan agar sang Ibu bisa melahirkan bayinya dengan selamat.
Ada beberapa faktor penyebab mengapa persalinan dengan operasi caesar harus dilakukan meskipun cara ini sebenarnya tidak dianjurkan bagi mereka yang bisa melewati keseluruhan proses persalinan dengan cara normal. Meskipun begitu, ada saja beberapa atau sebagian Ibu Hamil yang sebenarnya bisa melakukan persalinan normal namun lebih memilih untuk melakukan bedah caesar karena alasan tertentu yang sama sekali tidak berhubungan dengan sisi medis.
Persalinan dengan operasi Caesar sendiri, ada yang dilaksanakan dengan direncanakan jauh hari. Ada juga yang dilakukan dengan kondisi darurat setelah ibu hamil mengalami masa inpartu yaitu dengan sudah melalui proses pembukaan mulut rahim disertai dengan kontraksi rahim. Atau bisa juga dilakukan secara darurat padahal ibu belum kontraksi. 
Bedah caesar umumnya dilakukan ketika proses persalinan normal melalui vagina tidak memungkinkan karena berisiko kepada komplikasi medis lainnya. Sebuah prosedur persalinan dengan pembedahan umumnya dilakukan oleh tim dokter yang beranggotakan spesialis kandungan, spesialis anak, spesialis anastesi serta bidan dan perawat. Bedah sesar disebut juga dengan seksio sesarea (disingkat dengan sc) adalah proses persalinan dengan melalui pembedahan dimana irisan dilakukan di perut ibu dan rahim untuk mengeluarkan bayi.
Dokter spesialis kebidanan akan menyarankan bedah sesar ketika proses kelahiran melalui vagina kemungkinan akan menyebabkan risiko kepada sang ibu atau si bayi. Hal-hal lainnya yang dapat menjadi pertimbangan disarankannya bedah sesar antara lain:
- 
proses persalinan normal yang lama atau kegagalan proses persalinan normal (distosia)
- 
detak jantung janin melambat (fetal distress)
- 
adanya kelelahan persalinan
- 
komplikasi pre-eklampsia
- 
persalinan kembar
- 
sang bayi dalam posisi sugsang atau melintang
- 
kegagalan persalinan dengan induksi
- 
kegagalan persalinan dengan alat bantu (forcep atau vakum)
- 
bayi besar (makrosomia – berat badan lahir lebih dari 4 kg)
- 
masalah plasenta seperti plasenta previa (ari-ari menutupi jalan lahir)
- 
sebelumnya pernah menjalani bedah caesar
- 
CPD atau cephalo pelvic disproportion (proporsi panggul dan kepala bayi yang tidak pas, sehingga persalinan terhambat)
 
																										
				