Thursday, 17 March 2016 08:11

INTERPRESTASI KLINIS NYERI PERUT

INTERPRESTASI KLINIS NYERI PERUT

Oleh dr. Azril Okta Ardhiansyah SpB

           

Nyeri perut merupakan gejala yang paling sering dikeluhkan. Banyak orang tidak menyadari pentingnya nyeri perut untuk mengenali tanda awal suatu penyakit dan menganggap remeh hal ini. Tidak jarang orang melakukan pijat perut untuk menghilangkan nyeri yang justru menyebabkan perlukaan pada organ dalam sehingga berakibat makin parahnya penyakit dan banyak yang berujung pada kematian. Kita dapat memperkirakan secara kasar suatu penyakit berdasarkan karakteristik nyeri yang meliputi lokasi, kuantitas, kualitas, dan gejala penyerta.

1.    Lokasi.

Dari lokasi nyeri kita dapat memperkirakan organ yang terserang penyakit. Pada anak – anak penentuan lokasi lebih sulit karena umumnya mereka selalu menunjuk daerah sekitar pusar. Untuk mudahnya, perut dapat kita bagi menjadi sembilan kuadran. Nyeri perut kanan atas biasanya menandakan penyakit liver, ginjal, maupun kandung empedu. Nyeri ulu hati/tengah atas sering diartikan penyakit lambung/sakit mag, namun dapat juga merupakan nyeri alih dari jantung. Nyeri pada pinggang kiri kanan dapat berarti batu saluran kemih. Nyeri perut kanan bawah dapat berasal dari usus buntu, usus besar, saluran kemih, maupun organ kelamin wanita (indung telur).

2.  Kuantitas.

Nyeri perut dapat berlangsung terus – menerus maupun hilang timbul. Nyeri terus – menerus berasal dari organ padat seperti liver dan ginjal akibat peregangan pada kapsul pembungkus organ tersebut. Sedangkan nyeri yang hilang timbul terjadi pada organ berongga seperti usus besar dan saluran kemih sesuai gerakan organ tersebut (peristaltik) dan berjalan sesuai arah saluran yang biasa disebut nyeri kolik.

3.    Kualitas.

Nyeri pada ginjal terasa seperti rasa “kemeng” yang sering diabaikan. Nyeri karena batu pada kandung empedu terasa tembus sampai ke punggung. Nyeri lambung memberi sensasi seperti ditusuk – tusuk. Nyeri karena sakit jantung dapat juga dirasakan di ulu hati dan memberi sensasi serupa atau seperti ditimpa beban berat. Nyeri yang khas karena usus buntu berawal dari nyeri ulu hati yang sering disangka sebagai sakit mag lalu berpindah ke perut kanan bawah.

4.    Gejala penyerta.

Gejala yang menyertai nyeri dapat berupa mual muntah bila mengenai saluran cerna. Panas badan pada organ yang sering mengalami infeksi seperti usus buntu, indung telur, dan kandung empedu.

Berikut ini adalah rangkuman dari beberapa penyakit dilihat dari karakteristik nyeri:

-       Sakit mag/lambung

Nyeri ulu hati seperti ditusuk – tusuk atau sering bersendawa disertai mual. Nyeri pada lambung biasanya dirasakan pada waktu perut kosong, namun dapat juga justru ketika makanan masuk jika sudah terlanjur timbul luka.

-       Batu empedu.

Nyeri kolik pada perut kanan atas tembus ke punggung yang dipicu makanan berlemak. Dapat disertai panas badan, mual, maupun kuning jika batu telah menyumbat saluran utama empedu.

-       Batu saluran kemih.

Nyeri kemeng pada pinggang jika batu masih terdapat pada ginjal. Kemudian beralih menjadi nyeri kolik yang menjalar ke kemaluan jika batu sudah turun ke ureter.

-       Infeksi usus buntu.

Nyeri yang khas berawal dari ulu hati kemudian berpindah ke perut kanan bawah disertai panas dan mual. Nyeri dapat menyebar ke seluruh perut jika usus buntu sudah pecah.

-       Infeksi indung telur.

Nyeri di perut bagian bawah disertai panas “sumer” dan riwayat keputihan. Panas dapat menjadi tinggi jika sudah terjadi abses (kumpulan nanah).

Informasi Kontak

Kategori : Hospital
Address : Jalan Jambangan Kebon Agung No. 8, Jambangan, Jawa Timur 60231, Indonesia.
Phone : +6231 8282350
Humas : Sri Mulyani (085330771600)